Selasa, 13 Agustus 2013

PKL TANAH ABANG


Foto Sampul

Klik Berita Lain disini  :  1           5   6

PKL Langgar Banyak Pasal

Kondisi Jalan Kebon Jati di Pasar Tanah Abang tampak lengang tanpa keberadaan pedagang kaki lima, Senin (12/8/2013) siang. Sejumlah pedagang yang memiliki lapak di trotoar masih beraktivitas kendati ratusan Satpol PP melakukan penjagaan pasca-penertiban PKL pada Minggu sehari sebelumnya.
Aktivitas ekonomi pedagang kaki lima (PKL) dinilai mengganggu ketertiban umum dan menggunakan lahan yang seharusnya dijadikan fasilitas umum."Tempat mereka berdagang itu kan jalan umum, semestinya tidak diperbolehkan jualan. Kalau memaksakan, bisa dipidana dan dikenai banyak pasal KUHP,'' tutur Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/8/2013).

Hal tersebut setidaknya berkaitan dengan penertiban PKL di kawasan Pasar Tanah Abang pada Minggu (11/8/2013). Penertiban dilakukan oleh tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Polri, dan TNI.

PKL yang kembali berjualan setelah penertiban itu akan dibawa ke meja hijau, terhitung sejak Senin (12/8/2013).

"Tempat mereka berdagang itu kan jalan umum, semestinya tidak diperbolehkan jualan. Kalau memaksakan, bisa dipidana dan dikenai banyak pasal KUHP,'' tutur Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/8/2013).

Hal tersebut setidaknya berkaitan dengan penertiban PKL di kawasan Pasar Tanah Abang pada Minggu (11/8/2013). Penertiban dilakukan oleh tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Polri, dan TNI.

PKL yang kembali berjualan setelah penertiban itu akan dibawa ke meja hijau, terhitung sejak Senin (12/8/2013). 

Basuki Pakai "Pagar Ayu" untuk Jaga PKL

 

Setelah melontarkan konsep "Tom and Jerry" dalam menertibkan pedagang kaki lima (PKL), kini Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluarkan analogi baru dalam menertibkan PKL, yaitu konsep "pagar ayu". Konsep pagar ayu yang dimaksud ialah Pemprov DKI terus membentuk barisan, menjaga lokasi, agar PKL tidak lagi berdagang di luar pasar.

"Jadi, kita itu dipaksa menjadi pagar ayu. Pagar ayu 24 jam dengan 7 juta pasukan menunggu Jakarta, hahaha...," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (12/8/2013).

Kendati demikian, dalam menjalankan tugas sebagai pagar ayu, salah satu tujuannya adalah untuk menegakkan peraturan yang telah lama mati. Apabila para pedagang dan warga masih tidak mengetahui peraturan yang berlaku, pagar ayu itu tidak akan berfungsi apa-apa.

Oleh karena itu, ia berupaya untuk menegakkan kembali peraturan yang ada dengan memberi tindakan tegas kepada PKL yang masih bertahan berdagang di jalan. Misalnya, para PKL yang ngeyel langsung dikenakan tindak pidana ringan (tipiring) dan dikenakan sanksi sesuai Perda Nomor 8 Tahun 2007.

"Kalau tidak pernah menegakkan Perda, artinya apa? Kamu kan melecehkan hukum sendiri, berarti Pemda juga melecehkan diri sendiri. Ngapain bikin Perda, pakai ancaman dan kurungan segala macam kalau tidak berlaku," tegas dia.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan, tugas personel Satpol PP menjaga lokasi PKL hingga 24 jam menjadi sia-sia ketika tidak ada tindakan hukumnya. Pelanggaran oleh PKL ini tidak hanya ditemukan di Tanah Abang, tetapi juga di Roxy, Jakarta Barat.

Oleh karena itu, ia juga meminta agar wali kota setempat untuk tegas dan menginformasikan kalau tindakan mereka dapat berakibat kurungan. "Mulai hari ini, kalau mereka dagang di jalan lagi, kita pidanakan. Kalau enggak, ya mau jadi pagar ayu lagi. Saya menjalankan hukum berdasarkan kesepakatan bersama lho," kata Basuki. 


Mulai Besok, PKL Tanah Abang yang Membandel Akan Dipidanakan

 

 Petugas Satpol PP saat melakukan pembongkaran lapak-lapak PKL di Jalan Jembatan Tinggi, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2013)

 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Tanah Abang, Minggu (11/8/2013). PKL yang berjualan setelah penertiban tersebut akan dipidanakan terhitung mulai Senin (12/8/2013). Proses pemidanaan akan dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Bagi yang masih berjualan di jalan maupun badan jalan, akan kita kenakan tindak pidana ringan dan kita sidang di kantor kelurahan," ungkap Wali Kota Jakarta Pusat Syaefullah saat memimpin penertiban PKL di Pasar Tanah Abang, Minggu.

Menurut Syaefullah, khusus untuk hari ini, pihaknya fokus untuk melakukan penertiban dan penataan total di sepanjang Jalan Kebon Jati, Jembatan Tinggi, dan Jati Bundar. "Jadi hari ini penertiban, law enforcement-nya besok," ujanya.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, lapak-lapak PKL mulai dibongkar oleh petugas Satpol PP pada sekitar pukul 08.00 WIB. Pembongkaran dimulai dari wilayah Jembatan Tinggi. Tak ada aksi penolakan dari PKL.

Penertiban dilakukan oleh tim dengan jumlah 705 personel, yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Polri, dan TNI. 



Uji Kemampuan Jokowi-Ahok di Tanah Abang


 Pembersihan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Tanah Abang, Minggu (11/8/2013), secara besar-besaran . Hari pertama warga Jakarta beraktivitas kembali pada Senin (12/8/2013) setelah libur panjang Lebaran akan membuktikan seberapa efektif pembenahan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ini.

 mulai Lebaran hingga H+5 merupakan waktu emas untuk menata total kawasan Tanag Abang. Karena pada saat ini, aktivitas warga belum normal. Saat itu, PKL sebagian besar masih mudik dan konsumen belum ada yang belanja ke pasar.

pembersihan PKL harus diikuti dengan penataan trotoar dan penjagaan oleh petugas Satpol PP yang berpatroli 24 jam.

Konsistensinya juga tidak bisa setengah-setengah. Tidak bisa hanya sebulan-dua bulan atau setahun-dua tahun saja mengawasinya. PKL harus dijaga dengan tegas. Konsistensinya harus selamanya.

Jika penataan kawasan Pasar Tanah Abang berhasil, maka akan menjadi percontohan dan mempermudah penataan pasar seluruh Jakarta dan bisa menjadi contoh di seluruh Indonesia.

Revitalisasi pasar, renovasi bangunan, pengembangan kawasan Tanah Abang menjadi kawasan belanja kelas dunia adalah sesuatu yang harus dibangun Jokowi-Ahok. Seharusnya, Pemprov DKI Jakarta sudah keluar dari kelas manajemen pasar dan lingkungan yang primitif.

Keberadaan PKL memang menganggu semua orang. Budaya dagang seperti itu harus diubah sehingga pembinaan pedagang juga perlu dilakukan terus-menerus.

PKL merupakan salah satu penopang perekonomian, terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Mereka sering tidak sadar bahwa selama ini mereka membayar uang yang masuk kantong pribadi oknum dan preman. Mereka sadar melanggar aturan dan mengeluarkan uang untuk tetap melanggar. Oleh karenanya, Pemprov DKI harus bisa memberi jaminan bahwa di Blok G ramai pengunjung. Konsumen harus dipaksa masuk ke Blok G.

Jadi jangan tanggung-tanggung, sudah kepalang basah. Blok G harus dilengkapi jembatan penghubung dengan gedung-gedung di sekitarnya. Konsumen juga harus dididik untuk belanja ke dalam pasar. Jangan hanya PKL yang direlokasi.

Penataan kawasan Tanah Abang juga menjadi pembuktian political will atau kemauan politik Jokowi-Ahok. Ini ujian buat mereka karena banyaknya kepentingan di Tanah Abang, mulai dari preman kelas teri sampai para auktor intelektualis.

Lulung Apresiasi Penertiban PKL Tanah Abang

 

 

Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana atau biasa disapa dengan Haji Lulung mendukung relokasi pedagang kaki lima di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, ke dalam Pasar Blok G Tanah Abang. Ia pun ikut menyaksikan penertiban PKL di kawasan tersebut.

"Hari ini saya apresiasi Pemprov DKI supaya jangan beda persepsi antara pedagang dan pemerintah. Saya imbau kepada pedagang untuk siap pindah ke tempat baru di Blok G Tanah Abang," kata Lulung, Minggu (11/8/2013) siang.

Ia memberikan apresiasi tinggi kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang mampu merelokasi PKL ke Blok G Tanah Abang. Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu mengharapkan agar tidak ada perbedaan persepsi kembali antara PKL dan Pemerintah Provinsi DKI.

Ia mengatakan, ketika DPRD DKI reses pada 19 Juli 2013, ia turun ke lapangan untuk berkomunikasi dengan para PKL agar mereka mau ditertibkan dan ditata. Saat itu, ia menjelaskan kepada PKL Tanah Abang bahwa keberadaan mereka telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Mereka itu setuju untuk direlokasi. Saya buktikan bahwa relokasi sekarang tidak ada penolakan dan saya yang membidani Perda Nomor 8 Tahun 2007," kata Lulung.

Lulung juga mengapresiasi sikap Jokowi yang berulang kali meninjau keadaan Pasar Blok G. Ia menilai sikap Jokowi itu merupakan bentuk perhatian khusus kepada PKL Tanah Abang.

"Untuk dua kali, Pak Jokowi meninjau relokasi sangat menjadi perhatian kami. Dia mau meninjau bagaimana kondisi Blok G dan dia mau meninjau relokasi," kata Lulung.

Jokowi Perintahkan Gotong-Royong Menata Tanah Abang

 Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memerintahkan dinas-dinas terkait untuk menata Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2013). Ratusan petugas gabungan yang dikerahkan di sana tidak hanya menertibkan pedagang kaki lima, tetapi juga membersihkan lingkungan dan memperbaiki jalan.

Sejak pagi tadi, ratusan petugas dari Satpol PP DKI Jakarta, Kepolisian, dan TNI dikerahkan untuk penataan Pasar Tanah Abang. Aparat Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan, serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) juga terlibat di dalamnya.

"Tim ini dibentuk oleh Pak Gubernur. Tim ini di bawah kendali Wali Kota Jakarta Pusat," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso  di Jalan Kebon Jati, Tanah Abang, Minggu pagi.

Kukuh mengatakan, penataan serentak itu dilakukan secara gotong-royong. Setiap dinas memiliki tugas masing-masing. Satpol PP melakukan pembenahan terhadap lapak-lapak pedagang kaki lima, sementara Dinas Pekerjaan Umum memperbaiki saluran air dan menambal jalan yang berlubang. Adapun Dinas Kebersihan akan membersihkan sampah, sementara Dinas Damkar dan PB membersihkan jalan.

Ia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan agar semua pihak merasa menang. Untuk itu, dia merasa yakin bahwa apabila kondisi jalan tersebut sudah bersih dan lancar, maka dipastikan masyarakat akan berbondong-bondong datang ke Pasar Tanah Abang.

"Jadi Pak Gubernur ingin memberdayakan saudara-saudara kita pedagang kaki lima ini. Ini kami diperintahkan bahwa silakan penataan, tapi dengan solusi," kata Kukuh.

Kukuh menyebutkan, solusi penataan kawasan itu dilakukan dengan merelokasi PKL ke Pasar Blok G. Blok ini pun dibuatkan jalan penghubung dengan blok lain supaya ramai pengunjung.
Pelaksanaan penertiban PKL dipimpin langsung oleh Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah. Penataan juga dilakukan di rumah potong hewan (RPH) di Pasar Blok G Tanah Abang.

Penertiban PKL Jakarta Tidak Akan Pakai Pentungan

Sebanyak 250 personel Satpol PP dari Pemkot Jakarta Pusat dan Pemprov DKI Jakarta, akan menata PKL di jalanan Pasar Tanah Abang, Minggu (11/8/2013) mulai pukul 07.00 WIB.

Untuk langkah awal, Satpol PP akan melakukan tindakan persuasif, serta tidak akan mengeluarkan pentungan dan tameng.

"Pertama, kami melakukan pendekatan dengan para PKL. Kalau perlu, kami juga akan membantu memindahkan barang dagangan PKL ke Pasar Blok G Tanah Abang," kata Kasatpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso saat dihubungi Warta Kota (Tribun Network), Sabtu (10/8/2013).

Kukuh menjelaskan, penataan PKL akan dipimpin langsung Wali Kota Jakarta Pusat Syaifullah.

Petugas Satpol PP akan dibantu aparat Polsek Tanah Abang, yang akan menurunkan sekitar 100 personel, dan 50 anggota TNI. Sedangkan Dishub memberi bantuan sekitar 50 personel.

"Saya, dari pihak Satpol PP, hanya mem-back up. Kami koordinasi juga dengan Polda dan TNI. Penataan di bawah koordinasi Wali Kota Jakpus. Saya minta relokasi besok disebut dengan penataan, bukan penertiban. Karena, di Blok G besok para PKL akan ditata titik-titik los tempat mereka bakal jualan oleh Dinas UMKM," papar Kukuh.

Kukuh yakin kemacetan di Pasar Tanah Abang akan teratasi, jika para PKL mau direlokasi ke Pasar Blok G.

Dengan arus lalu lintas yang sudah tidak macet, maka konsumen akan datang ke Pasar Blok G untuk membeli barang dagangan para PKL yang direlokasi.

"Soalnya, Tanah Abang pusat perbelanjaan yang sudah terkenal di Asia Tenggara. Jadi, otomatis konsumen akan datang ke Pasar Blok G," tuturnya.